Profesi influencer memang tampak menjanjikan dengan potensi penghasilan yang menggiurkan. Banyak orang berlomba-lomba membangun citra di media sosial, berharap bisa merintis karier sebagai pembuat konten dan mendulang rupiah. Di tengah ketatnya persaingan di dunia kerja dan ancaman PHK yang terus menghantui, menjadi influencer seringkali dianggap sebagai alternatif menarik.
Namun, tahukah Anda bahwa dunia kreator konten tidak seindah yang terlihat di layar ponsel? Persaingan semakin ketat, platform media sosial tidak lagi seroyal dulu dalam memberikan komisi, dan brand-brand besar pun semakin selektif dalam memilih influencer untuk bekerja sama.
Persaingan Semakin Sengit, Pendapatan Tak Menentu
Kisah Clint Brantley, seorang kreator konten full-time yang membagikan konten tentang game Fortnite di TikTok, YouTube, dan Twitch, menjadi contoh nyata. Meskipun memiliki ratusan ribu pengikut dan rata-rata view yang tinggi, penghasilannya tidak sebanding dengan kerja kerasnya. Bahkan, pendapatannya di tahun lalu lebih rendah dari gaji rata-rata pekerja full-time di Amerika Serikat. Akibatnya, Brantley masih harus tinggal bersama ibunya karena penghasilannya yang tidak tetap.
Hal ini menunjukkan bahwa mendapatkan penghasilan yang layak dan stabil sebagai kreator konten semakin sulit. Platform media sosial kini memberikan komisi yang lebih kecil untuk postingan populer. Sementara itu, brand-brand semakin spesifik dalam memilih influencer untuk kerjasama, menuntut kualitas konten dan engagement yang tinggi.
Industri yang Semakin Padat
Jumlah orang yang membuat dan membagikan konten di media sosial terus meningkat. Jutaan orang di seluruh dunia berlomba-lomba menghibur dan mengedukasi melalui konten mereka. Hal ini membuat persaingan semakin ketat dan "kue" yang harus dibagi-bagi semakin kecil.
Faktanya, sebagian besar influencer berpenghasilan di bawah standar. Hanya sebagian kecil yang berhasil meraup pendapatan signifikan. Ketimpangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti status full-time atau part-time, jenis konten yang dibagikan, dan lamanya berkarier sebagai influencer.
Lebih dari Sekadar Konten: Pekerjaan yang Menguras Energi
Menjadi influencer bukan hanya tentang membuat konten menarik. Pekerjaan ini menuntut dedikasi dan kerja keras yang besar. Influencer harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai audiens dan memanfaatkan momentum yang tepat. Mereka menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan, memproduksi, dan mengedit konten. Selain itu, mereka juga harus aktif berinteraksi dengan penggemar untuk menjaga popularitas.
"Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan apa yang dikira kebanyakan orang," kata seorang analis.
Tidak Ada Jaminan, Tidak Ada Keuntungan Karyawan
Influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran, seperti jaminan kesehatan, uang pensiun, atau bonus tahunan. Di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengamankan keuangan mereka.
Pendapatan dari Platform Semakin Menurun
Beberapa tahun lalu, platform media sosial seperti TikTok, YouTube, dan Instagram memberikan insentif besar-besaran kepada kreator konten untuk menarik minat dan meningkatkan engagement. Namun, kini kebijakan tersebut mulai berubah. Ketentuan untuk mendapatkan komisi semakin diperketat, sehingga semakin sulit bagi influencer untuk menghasilkan uang hanya dari platform.
Seorang TikToker mengaku bahwa pendapatannya per satu juta view menurun drastis meskipun jumlah pengikutnya terus bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki banyak audiens tidak menjamin kesuksesan finansial jika hanya mengandalkan pendapatan dari platform.
Menuntut Keadilan dan Transparansi
Banyak kreator konten yang merasa bayaran mereka tidak sebanding dengan kontribusi mereka dalam mendatangkan pendapatan miliaran dolar bagi platform media sosial. Mereka menuntut transparansi dalam kebijakan pembayaran dan persentase yang adil dari pendapatan aplikasi.
Jadi, sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia influencer, penting untuk memahami realita pahit di balik gemerlapnya. Persiapkan diri Anda untuk persaingan yang ketat, pendapatan yang tidak menentu, dan kerja keras yang tiada henti.