Tes HIV Saat Hamil: Kunci Lahirkan Generasi Sehat

Pentingnya tes HIV bagi ibu hamil kembali ditekankan oleh seorang ahli penyakit dalam dan hematologi-onkologi medis. Melalui media sosial, beliau mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, yang dinilai sangat krusial untuk melahirkan generasi bebas HIV.

Menurutnya, tes HIV untuk ibu hamil memiliki peran yang sangat besar. Jika pasangan suami istri melakukan tes HIV bersamaan dan keduanya negatif, maka risiko penularan tidak ada dan tidak memerlukan tindak lanjut terkait HIV. Namun, jika salah satu atau keduanya positif, tindakan medis segera diperlukan.

Jika kedua pasangan positif, ibu hamil harus segera mengonsumsi obat antiretroviral (ARV), idealnya sebelum usia kehamilan enam bulan. ARV sangat efektif menurunkan jumlah virus dalam tubuh hingga hampir nol, sehingga potensi penularan HIV dari ibu ke bayi sangat kecil, bahkan nyaris tidak ada.

Efektivitas terapi ARV telah terbukti di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ibu hamil dengan HIV yang rutin menjalani pengobatan ARV dapat melahirkan bayi yang 100% negatif HIV. Namun, jika ibu hamil terlambat atau tidak rutin mengonsumsi ARV, risiko penularan ke bayi dapat meningkat hingga sekitar 30%.

Meski bayi terlahir dengan HIV, mereka tetap memiliki peluang untuk tumbuh sehat jika segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, termasuk terapi ARV sejak dini. Banyak contoh bayi dengan HIV yang sehat dan aktif seperti anak-anak lainnya berkat penanganan yang tepat.

Perlindungan data medis pasien, terutama terkait HIV, sangat penting karena stigma sosial yang masih kuat di masyarakat. Kerahasiaan informasi medis harus dijaga ketat demi menghindari tekanan mental bagi orang dengan HIV (ODHIV).

Kini, HIV bukan lagi vonis mati. Berkat pengobatan yang terus berkembang dan kesadaran akan pentingnya terapi ARV, banyak ODHIV dapat hidup normal, sehat, dan aktif seperti masyarakat pada umumnya. Bahkan, banyak ODHIV yang sehat dan lebih fit dari orang seusianya yang negatif HIV.

Masyarakat diajak untuk melihat langsung kondisi pasien HIV yang telah menjalani terapi dengan baik di berbagai rumah sakit dan lembaga layanan kesehatan. Hari ini, mayoritas ODHIV hidup sehat, produktif, dan aktif seperti biasa.

Scroll to Top