Sanaa – Kelompok Houthi di Yaman mengumumkan kematian Perdana Menteri mereka akibat serangan udara Israel. Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi, pejabat tinggi tersebut, dikonfirmasi tewas dalam rangkaian serangan yang dilancarkan Israel.
Militer Israel membenarkan serangan itu dan menyatakan bahwa PM Houthi, Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi, menjadi target yang berhasil dilumpuhkan.
Houthi, yang mendapat sokongan dari Iran, telah berulang kali meluncurkan serangan menggunakan pesawat tanpa awak dan rudal ke wilayah Israel sejak konflik di Gaza dimulai pada Oktober 2023. Sekarang, Houthi berjanji akan membalas dendam atas kematian Rahawi.
Rahawi, yang baru menjabat tahun lalu, tewas bersama sejumlah pejabat lainnya dalam serangan yang terjadi pada hari Kamis (28/8). Israel telah menyerang posisi Houthi selama beberapa bulan terakhir sebagai respons terhadap serangan yang dilancarkan kelompok tersebut.
"Kami mengumumkan gugurnya pejuang Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi bersama sejumlah menteri lainnya, akibat serangan musuh Israel," demikian pernyataan Houthi.
"Sejumlah rekan mereka juga mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis sejak Kamis sore," imbuh pernyataan tersebut.
Serangan Israel pada hari Kamis itu dilaporkan menghantam fasilitas militer Houthi. Kepala dewan politik tertinggi Houthi, Mehdi al-Mashat, berjanji akan melakukan pembalasan atas kematian Rahawi.
"Kami berjanji kepada Tuhan, kepada rakyat Yaman, dan keluarga para martir dan korban luka bahwa kami akan membalas dendam," tegas Mashat dalam sebuah pesan video yang diunggah di Telegram.
Dia juga memperingatkan perusahaan-perusahaan asing untuk segera meninggalkan Israel. Rahawi sendiri terakhir tampil di depan publik pada Rabu (27/8) saat menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Wakaf Houthi di Sanaa.
Rahawi merupakan tokoh Houthi yang berasal dari provinsi selatan Abyan, wilayah yang merupakan bagian dari Yaman yang dikuasai Houthi.
Kelompok pemberontak Houthi biasanya mencadangkan jabatan perdana menteri untuk tokoh yang berasal dari wilayah selatan sebagai upaya untuk menarik simpati warga Yaman di selatan. Wakil Perdana Menteri Houthi, Mohammed Ahmed Miftah, telah ditunjuk sebagai PM sementara setelah kematian Rahawi.