MERAUKE – Setelah dua minggu terputus, jaringan internet di Papua Selatan akhirnya kembali normal sejak 30 Agustus 2025. Warga Merauke dan sekitarnya kini dapat kembali mengakses internet tanpa kesulitan.
Namun, pengalaman pahit gangguan jaringan ini menyisakan kekhawatiran mendalam. Aliansi Mahasiswa dan masyarakat, yang terdiri dari PMKRI, KAMMI, GMKI, perwakilan ojek online, kurir, Maxim, dan petani, mendatangi Gedung DPR Papua Selatan pada Senin (1/9) untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama anggota dewan, Kominfo, dan PT. Telkom.
Andika Labobar, koordinator aksi, menekankan pentingnya jaminan keberlanjutan jaringan. Meskipun Telkom telah mengumumkan normalisasi, pertanyaan besar muncul: sampai kapan kondisi ini bertahan?
Kekhawatiran akan terulangnya pemutusan jaringan di masa depan mendorong masyarakat untuk meminta ketegasan dari Telkom dan Kominfo. Internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
"Kami memandang perlu untuk kembali bertemu DPR sebagai pengingat agar pelayanan publik tidak hanya membaik secara sementara, melainkan terjamin secara konsisten ke depan," tegas Andika.
Arham Maulana, Ketua KAMMI Papua Selatan, menyoroti kerugian yang dialami masyarakat akibat gangguan jaringan. Ia menuntut Telkom memberikan kompensasi yang layak kepada pengguna paket data dan IndiHome.
Ketua Komisi II DPR Papua Selatan, Yulians Charles Gomar, menyatakan tindak lanjut RDP adalah meminta pemerintah pusat untuk mengatasi masalah ini dengan serius. Prioritasnya adalah pembangunan jalur alternatif Merauke-Tual.
Perwakilan mahasiswa dan masyarakat akan difasilitasi ke Jakarta untuk berdiskusi dengan Kementerian Kominfo dan pihak terkait. Gubernur Papua Selatan menyiapkan 8 tiket untuk mendukung perjalanan ini.
"Negara hadir karena memang harus melayani masyarakat," ujar Charles, yang sebelumnya menyediakan wifi Starlink gratis saat jaringan terputus.
Ketua DPR Papua Selatan, Heribertus S. Silubun, mendukung aksi mahasiswa dan memastikan aspirasi mereka sampai ke pusat. Komisi II DPR akan mendampingi mahasiswa bertemu Telkom, DPR RI, dan kementerian terkait.