Senin dini hari, Afghanistan timur kembali berduka. Gempa berkekuatan 6,0 mengguncang wilayah tersebut, merenggut nyawa setidaknya 800 orang dan menyebabkan lebih dari 1.500 lainnya terluka.
Provinsi Kunar menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak, khususnya distrik Nur Gul, Soki, Watpur, Manogi, dan Chapa Dara. Di Provinsi Nangarhar, dilaporkan setidaknya sembilan orang meninggal dunia.
Medan pegunungan yang berat dan infrastruktur yang rusak parah menjadi kendala utama dalam upaya penyelamatan. Tim penyelamat telah dikerahkan dengan bantuan helikopter, namun akses ke lokasi terdampak masih sangat terbatas.
Situasi semakin diperburuk oleh serangkaian gempa susulan. Setelah gempa utama dengan magnitudo 6,0, tercatat beberapa gempa susulan dengan magnitudo 4,7, 4,3, dan 5,0 pada kedalaman yang bervariasi hingga 140 km. Getaran gempa juga dirasakan hingga ke Pakistan, khususnya di distrik Khyber Pakhtunkhwa dan Punjab, meskipun belum ada laporan mengenai korban jiwa di sana.
Afghanistan merupakan negara dengan risiko gempa bumi yang tinggi. Terletak di pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia, wilayah pegunungan Hindu Kush sangat rentan terhadap aktivitas seismik.
Gempa ini terjadi kurang dari dua tahun setelah gempa mematikan sebelumnya yang menewaskan ribuan orang, kembali mengingatkan akan ancaman bencana alam yang terus menghantui negara tersebut.
