Rencana aksi unjuk rasa besar-besaran yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan dengan tajuk ‘Indonesia C(emas) Jilid II’ dibatalkan. Pembatalan ini dipicu oleh situasi yang dianggap belum stabil dan maraknya kerusuhan yang terjadi belakangan ini di Jakarta dan sekitarnya.
Muhammad Ikram, Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, menyatakan bahwa kondisi di lapangan saat ini jauh dari harapan mereka. Maraknya kerusuhan membuat aksi unjuk rasa berpotensi menjadi kontraproduktif.
Meskipun demikian, Ikram menegaskan bahwa penundaan ini bersifat sementara. BEM SI Kerakyatan berjanji akan tetap menggelar aksi lanjutan di waktu yang tepat. Tujuannya adalah memastikan aspirasi dan keresahan mahasiswa dapat tersampaikan dengan baik tanpa terganggu oleh kericuhan.
Aksi ‘Indonesia C(emas) Jilid II’ sendiri rencananya akan membawa 11 tuntutan, termasuk mendesak pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset.
Sebagai informasi, beberapa hari terakhir demonstrasi di Jakarta diwarnai kericuhan yang mengakibatkan kerusakan fasilitas publik. Polda Metro Jaya telah mengamankan ribuan orang terkait insiden tersebut. Sebagian besar telah dipulangkan, namun beberapa di antaranya masih menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka.