Dunia perfilman Hollywood tengah bergejolak akibat kehadiran Artificial Intelligence (AI). Tapi, tanpa diduga, Bollywood justru selangkah lebih maju. Sebuah film full AI berjudul "Chiranjeevi Hanuman – The Eternals" siap mengguncang industri perfilman India.
Film epik mitologi yang direncanakan rilis pada tahun 2026 ini akan menggabungkan kisah legenda dewa kera Hindu, Hanuman, dengan teknologi AI canggih. Tujuannya? Menyajikan pengalaman sinematik yang memukau bagi penonton global.
Namun, pengumuman ini justru menuai reaksi negatif dari para sineas Bollywood. Mereka menyuarakan kekhawatiran dan kritik terhadap penggunaan AI dalam pembuatan film.
"Dan inilah awal dari segalanya," komentar sinis seorang pembuat film, Vikramaditya Motwane, di media sosial. Ia mempertanyakan, "Siapa yang butuh penulis dan sutradara jika semuanya ‘Dibuat dengan AI’?"
Industri film memang tengah bersiap menghadapi era baru. Sebagian pihak melihat AI sebagai inovasi yang efisien, mampu memangkas biaya produksi dan menggantikan peran figuran serta teknisi dalam film-film Bollywood yang terkenal padat karya.
Namun, di sisi lain, muncul keraguan mendalam tentang hilangnya nilai seni, ketidakpastian, dan ekspresi manusia yang selama ini menjadi jiwa dari sebuah film. Ada pula yang melihat peluang AI untuk meningkatkan kualitas film tradisional.
"Saya kira AI bukan berarti meniadakan peran manusia," ujar sutradara Shakun Batra, yang telah membuat serial film pendek lima episode dengan bantuan AI. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi dan kreativitas manusia.
"Masa depan terbaik adalah ketika dua keahlian ini menyatu."
Batra menegaskan bahwa teknologi seharusnya melengkapi, bukan menggantikan, kreativitas manusia. "Saya tidak mendukung AI sebagai pengganti upaya manusia untuk berekspresi," tegasnya.