Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus berupaya mewujudkan layanan publik yang inklusif melalui perluasan program Internet Desa Gratis. Hingga akhir Agustus 2025, lebih dari separuh desa di Kaltim, tepatnya 441 dari total 841 desa (sekitar 52%), telah terhubung dengan layanan internet ini.
Gubernur Kaltim menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk meratakan pembangunan berbasis digital di seluruh wilayah. Akses internet kini dipandang sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Ia berkomitmen untuk memastikan seluruh desa di Kaltim terjangkau koneksi internet.
Pada tahap awal, prioritas pemasangan internet adalah di kantor desa, yang berfungsi sebagai pusat layanan publik. Infrastruktur yang dibangun memiliki kapasitas hingga 100 Mbps berbasis fiber optik. Pemprov Kaltim akan menanggung seluruh biaya pemasangan dan operasional selama lima tahun.
Program ini melibatkan empat penyedia layanan internet (ISP), yaitu Telkom, Telkomsel, PLN Icon Plus, dan Comtelindo. Ragam teknologi digunakan, mulai dari fiber optik, nirkabel (wireless), VSAT satelit, hingga panel surya untuk desa-desa yang belum memiliki akses listrik.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim mengungkapkan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp 12 miliar dari APBD murni. Dana tersebut mencakup kebutuhan 716 desa, sementara sisanya, 125 desa, akan dipenuhi melalui APBD Perubahan. Target utama adalah memastikan seluruh desa terhubung internet, sehingga masyarakat desa dapat lebih mudah mengakses layanan publik, pendidikan, dan peluang ekonomi digital.
Dukungan juga datang dari sektor swasta. Direktur Comtelindo Balikpapan menyatakan kesiapan perusahaannya untuk berkolaborasi dengan Pemprov Kaltim agar seluruh desa dapat menikmati internet berkualitas.
Program Internet Desa Gratis ini dipandang sebagai faktor kunci dalam pembangunan di Kaltim. Selain membuka akses layanan publik yang lebih merata, program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi digital, mendukung pendidikan daring, dan mendorong pertumbuhan usaha berbasis internet di desa-desa.