Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online (ojol) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan keheranannya terkait pertemuan antara sejumlah pengemudi beratribut ojol dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wakil Presiden. Igun menegaskan bahwa kelompok pengemudi tersebut bukan bagian dari asosiasinya.
"Kami tidak mengenali mereka. Tidak jelas mereka mewakili kelompok mana," ungkap Igun, menekankan bahwa Garda Indonesia adalah asosiasi yang terlembaga dan terdaftar secara resmi.
Pertemuan itu sendiri terungkap melalui unggahan video di akun Instagram Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). Dalam video itu, perwakilan pengemudi ojol menyampaikan apresiasi atas dialog dengan Gibran, yang dianggap sebagai wadah untuk menyampaikan keluh kesah terkait penurunan pendapatan sejak demonstrasi besar-besaran. Mereka juga mengklaim Gibran berjanji mengawal proses hukum atas kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang tewas saat unjuk rasa.
Namun, Igun menilai pertemuan tersebut janggal karena tidak melibatkan koordinasi dengan asosiasi resmi. Ia mengkritik Setwapres karena terkesan langsung menghadirkan kelompok yang mengklaim mewakili ojol, padahal tidak terlibat langsung dalam peristiwa tragis yang menimpa Affan Kurniawan.
"Mereka tidak pernah berada di lokasi kejadian. Kami yang hadir, mengawal otopsi, hingga selesai," tegas Igun.
Kekecewaan juga dirasakan oleh pengemudi ojol lainnya. Igun menyebutkan bahwa muncul pertanyaan besar mengapa ada pihak yang tiba-tiba hadir bersama Gibran tanpa melibatkan asosiasi resmi. Ia bahkan menduga adanya rekayasa atau settingan untuk memanfaatkan tragedi Affan Kurniawan demi mencari simpati.
Igun menuding Setwapres ceroboh karena memberi ruang kepada pihak yang tidak memiliki keterlibatan langsung dalam tragedi tersebut. Ia khawatir hal ini akan menimbulkan disinformasi dan kesalahpahaman di masyarakat.
"Kecerobohan ini tidak bisa kami terima karena akan menimbulkan kesalahan informasi," imbuhnya.
Igun juga menolak anggapan bahwa pertemuan tersebut berhasil meredam kemarahan para pengemudi ojol. Sebaliknya, ia menilai langkah Setwapres justru memperkeruh suasana. Menurutnya, narasi damai yang ditampilkan hanya merupakan bentuk pengalihan dari peristiwa sebenarnya, mengingat proses hukum atas tragedi Affan Kurniawan belum tuntas dan olah TKP pun belum dilakukan.
Oleh karena itu, Igun meminta Gibran untuk melibatkan asosiasi resmi pengemudi ojol jika ingin berdialog.
"Kami tidak mengerti motif atau tujuannya, tetapi yang pasti tidak ada koordinasi antara Sekretariat Wapres dan Wapres terhadap kami sebagai lembaga," pungkasnya.
Sebagai informasi, gelombang demonstrasi nasional dipicu oleh tuntutan terkait gaji dan tunjangan anggota DPR serta kemarahan atas tewasnya Affan Kurniawan. Aksi tersebut sempat berujung ricuh di beberapa daerah.