Jember Gencarkan Imunisasi Campak: Sinergi Lintas Sektor Ditingkatkan

Jember – Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya keras menekan angka kasus campak. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak melalui Audiensi Akselerasi Imunisasi Rutin dan Imunisasi Kejar UNICEF. Acara yang berlangsung pada Selasa, 2 September 2025 ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, secara langsung menekankan peran krusial tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mengedukasi masyarakat tentang manfaat imunisasi. Menurutnya, rendahnya cakupan imunisasi lebih disebabkan oleh kurangnya pemahaman, bukan semata-mata faktor ekonomi. Oleh karena itu, keterlibatan tokoh agama, pengajian, dan organisasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi sejak dini.

"Sektor kesehatan adalah prioritas utama. Kami telah mengalokasikan hampir Rp 400 miliar, termasuk untuk BPJS. Sekarang, seluruh warga Jember dijamin mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan BPJS," tegas Fawait.

Program imunisasi kejar menjadi strategi utama untuk mengejar ketertinggalan dosis vaksin pada anak-anak. Program ini berjalan beriringan dengan imunisasi rutin, menargetkan anak-anak yang belum terjangkau sebelumnya.

Namun, tantangan besar masih menghadang. Data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur menunjukkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Jember masih jauh dari target. Hingga Juli 2025, capaian baru mencapai 38,7 persen dari target 55 persen. Jember bahkan mencatat angka anak zerodos (belum pernah diimunisasi) tertinggi di Jawa Timur, yaitu 11.049 anak.

"Angka ini harus segera dikejar agar tidak ada tambahan 6 ribu anak zerodos baru di akhir tahun," ungkap Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Timur.

UNICEF Indonesia turut memberikan dukungan penuh. Dr. Armunanto, Health Specialist UNICEF, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang masih mengancam Jawa Timur.

"Tidak adanya kasus kematian akibat campak di Jember menunjukkan efektivitas imunisasi sebelumnya. Kami berharap kesadaran semua pihak meningkat, sehingga anak-anak Jember terlindungi dari risiko campak," ujarnya.

Kehadiran langsung Bupati Jember dan Ketua TP PKK dalam upaya percepatan imunisasi menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah daerah. Tantangan utama saat ini adalah mempercepat pembangunan kolaborasi antar sektor agar cakupan imunisasi meningkat dan angka zerodos dapat ditekan secara signifikan.

Scroll to Top