Demonstrasi di Indonesia Jadi Sorotan Dunia: Parlemen ASEAN Hingga Media Asing Bereaksi

Gelombang aksi unjuk rasa di berbagai wilayah Indonesia dan tindakan aparat keamanan menuai perhatian luas dari komunitas internasional dalam beberapa hari terakhir.

Parlemen ASEAN melalui APHR (ASEAN Parliamentarians for Human Rights) menyampaikan kecaman keras terkait insiden anggota Brimob yang menabrak pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, hingga meninggal dunia. Penggunaan gas air mata oleh aparat dalam penanganan demonstrasi juga menjadi sorotan tajam. APHR mendesak dilakukannya investigasi mendalam dan transparan atas kejadian tersebut.

Tak hanya itu, 211 organisasi hak asasi manusia (HAM) dari berbagai belahan dunia turut menyuarakan keprihatinan mereka. Melalui pernyataan bersama yang dirilis Forum Asia, mereka mendesak kepolisian Indonesia untuk menghentikan penggunaan kekerasan berlebihan dalam menghadapi demonstran. Organisasi-organisasi ini menekankan pentingnya kepolisian mematuhi standar HAM internasional dan Perkap No. 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan.

Media internasional pun tak ketinggalan menyoroti perkembangan situasi di Indonesia. Pemberitaan fokus pada aksi penggerudukan dan penjarahan yang menimpa kediaman sejumlah tokoh publik, termasuk anggota DPR seperti Ahmad Sahroni dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Media Malaysia, seperti The Star dan Malay Mail, melaporkan aksi penjarahan di rumah Uya Kuya dan Eko Patrio, menggambarkan kerusakan dan kerugian yang dialami.

Scroll to Top