Aktris Cinta Laura Kiehl kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap kesejahteraan pekerja di Indonesia. Melalui video monolog di media sosialnya, ia menyoroti ketimpangan upah yang diterima buruh dibandingkan dengan pendapatan para pejabat.
Cinta Laura memulai dengan mengkritik sikap sejumlah pejabat yang dianggap kurang peka terhadap kondisi masyarakat. Ia lalu memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkap fakta bahwa 47 persen atau 25 juta dari 53 juta pekerja di Indonesia menerima upah di bawah standar Upah Minimum Provinsi (UMP).
Artis berdarah campuran ini mengajak masyarakat merenungkan makna di balik angka-angka tersebut. Ia menjelaskan bahwa UMP yang rata-rata Rp 3,1 juta per bulan seringkali menjadi satu-satunya sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya kontrakan, listrik, beras, sekolah, dan transportasi.
Cinta Laura kemudian membandingkan kondisi tersebut dengan informasi yang beredar tentang pendapatan pejabat negara, terutama anggota DPR, yang bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan dari gaji pokok dan tunjangan. Ia mengkritik blunder perhitungan tunjangan yang membuat publik semakin geram karena dianggap tidak memiliki rasa empati.
Menurutnya, kemarahan masyarakat bukan didasari rasa iri, melainkan karena rasa keadilan yang terinjak-injak akibat kesenjangan yang terlalu besar. Ia mencontohkan guru sekolah yang sudah bersyukur menerima gaji Rp 3 juta per bulan, sementara sebagian pejabat merasa berat jika hanya menerima Rp 3 juta per hari.
Cinta Laura menekankan bahwa fokus seorang pemimpin seharusnya bukan hanya pada perhitungan tunjangan, tetapi pada kepekaan terhadap kondisi masyarakat yang dipimpinnya. Ia menyimpulkan bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang mampu menghitung nurani, bukan hanya pandai berhitung tunjangan.