Bandung – Suasana tegang sempat menyelimuti kawasan kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Akibat insiden tersebut, aparat kepolisian berhasil mengamankan 10 orang.
Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan saat patroli skala besar. Sebelum 10 orang ini, enam orang lainnya sudah diamankan dalam patroli sebelumnya di sekitar Kota Bandung.
Dari 10 orang yang diamankan, dua di antaranya terbukti membawa senjata api (senpi) dan narkotika jenis ganja. Satu pelaku pembawa ganja diketahui sebagai pengangguran lulusan SMA berinisial GOP. Sementara pelaku lainnya berinisial AA, berusia 25 tahun, asal Bandung, kedapatan membawa senpi jenis softgun yang diisi peluru gotri. Kedua pelaku tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.
Identitas Individu yang Diamankan
Pihak kepolisian mengungkap identitas lengkap dari 10 orang yang diamankan. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, bukan mahasiswa.
Dua orang di antaranya adalah mahasiswa, yaitu MN (23 tahun), mahasiswa semester 5 dari salah satu universitas di lokasi kejadian, dan MF (23 tahun), mahasiswa dari universitas swasta yang sama.
Selain itu, terdapat HFS (29 tahun) yang berprofesi sebagai sekuriti, MRA dari Gedebage, AW seorang wiraswasta, MSE, MFS, dan HM. Dua tersangka pembawa ganja dan senpi adalah GOP dan AA.
Selain para pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk satu paket ganja, senpi, dan tiga botol yang diduga sebagai bom molotov.
Tanggapan Pihak Universitas
Rektor Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, memberikan keterangan terkait kericuhan di kampusnya. Ia menyatakan bahwa massa yang terkena tembakan gas air mata oleh polisi adalah kelompok yang tidak dikenal.
Menurutnya, aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jabar telah berakhir pada pukul 17.00 WIB. Korban yang mengalami sesak napas mulai berdatangan ke kampus Unisba pada pukul 17.20 WIB dan posko pertolongan dibuka hingga semua korban tertangani.
Kerusuhan baru terjadi setelah pukul 21.00 WIB. Pihaknya masih mencari informasi mengenai penyebab kejadian tersebut, mengingat para demonstran sebelumnya telah kembali dari DPRD ke kampus masing-masing pada pukul 17.00 WIB. Massa diduga bergerombol di sejumlah titik lain, seperti Jalan Trunojoyo, Sulanjana, Taman Radio, dan depan gedung LPPM hingga Jalan Tamansari.
Prof. Harits menegaskan bahwa insiden tersebut membuat nama Unisba ikut terseret dan menimbulkan isu liar di masyarakat. Ia menekankan bahwa Jalan Tamansari adalah area publik, bukan jalan khusus milik Unisba.
Senada dengan Unisba, pihak Unpas juga memberikan pernyataan terkait kericuhan tersebut. Rektor Unpas, Prof. Dr. H. Azhar Affandi, menegaskan bahwa situasi di sekitar kampus Unpas di Jalan Tamansari saat ini sudah kondusif, aman, dan terkendali. Pihak kampus telah mengambil sejumlah langkah untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Prof. Azhar juga menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat adanya intervensi berlebihan dari aparat keamanan terhadap kampus dan mahasiswa.