Kebakaran yang melanda ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, di Gedung Negara Grahadi, memicu kehebohan. Sebuah foto pria berjaket ojek online (ojol) yang beredar luas di media sosial, dinarasikan sebagai pelaku pembakaran, semakin memperkeruh suasana.
Penyelidikan Polisi: Identifikasi Pria Misterius
Polda Jatim masih menyelidiki secara mendalam keterkaitan pria dalam foto viral tersebut. Pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah ia benar-benar pelaku pembakaran. Proses hukum masih berjalan, dan bukti-bukti yang valid terus dikumpulkan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, menekankan pentingnya peran masyarakat dan media dalam membantu mengidentifikasi pelaku kerusuhan. Informasi sekecil apapun, termasuk foto dan rekaman, sangat berharga untuk ditindaklanjuti.
Jika terbukti bersalah, pelaku akan dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pasal pencurian dengan pemberatan (363 KUHP), kekerasan terhadap orang atau barang (170 KUHP), dan melawan petugas (21 KUHP), yang dapat berujung pada hukuman berat.
Reaksi Gubernur Khofifah: Kerusakan Cagar Budaya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan ketidakpercayaannya bahwa pelaku perusakan berasal dari Jawa Timur. Ia meyakini masyarakat Jatim tidak akan tega merusak fasilitas umum, apalagi bangunan cagar budaya seperti Gedung Grahadi.
Khofifah menekankan bahwa menyampaikan pendapat di muka umum diperbolehkan, namun harus dilakukan secara damai. Ia menyayangkan kerusakan pada kayu jati bersejarah di Gedung Grahadi akibat kebakaran tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang membahas anggaran perbaikan Gedung Grahadi. Bantuan anggaran dari Kementerian PUPR juga kemungkinan akan diberikan.
Kebakaran Gedung Grahadi bukan hanya soal anggaran, tetapi juga tentang hilangnya bagian dari sejarah dan budaya Jawa Timur.