Delapan perwakilan pengemudi ojek online (ojol) berkesempatan bertatap muka dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana pada Minggu (31/8) lalu. Pertemuan ini menjadi wadah bagi para pengemudi untuk menyampaikan dinamika dan keluh kesah yang mereka hadapi sehari-hari.
Menurut Mohamad Rahman Tohir, salah satu perwakilan ojol, sebelum Gibran hadir, mereka berdiskusi dengan sekretaris pribadi Wapres, Ali. Dalam obrolan tersebut, berbagai permasalahan di dunia ojol diungkapkan, mulai dari kebutuhan akan payung hukum yang jelas, jumlah mitra yang terlalu banyak, hingga harapan adanya BPJS Ketenagakerjaan gratis bagi pengemudi ojol.
"Kami menjelaskan secara rinci, apa saja permasalahan yang kami hadapi. Intinya, kami butuh payung hukum dan berharap adanya keringanan BPJS," ujar Rahman.
Ketika Gibran tiba, dialog berlanjut dengan suasana santai sambil menikmati hidangan. Para pengemudi tak sungkan mencurahkan berbagai keluhan, termasuk dampak negatif dari aksi demonstrasi yang belakangan terjadi. Mereka menyampaikan bahwa demonstrasi yang awalnya murni memperjuangkan hak-hak ojol, kini sudah mulai menyimpang.
"Kami sampaikan bahwa aksi demo sekarang ini sudah tidak murni ojol lagi. Ojol hanya menuntut keadilan bagi keluarga korban," tegas Rahman.
Para pengemudi juga mengeluhkan penurunan pendapatan akibat aksi demonstrasi yang menyebabkan banyak perusahaan menerapkan kebijakan work from home (WFH). Hal ini berdampak pada sepinya orderan dan terbatasnya area operasional.
Menanggapi keluhan tersebut, Gibran menekankan bahwa pemerintah sedang berupaya keras menjaga kondisi wilayah agar tetap kondusif. Ia berharap situasi segera kembali normal sehingga para pengemudi dapat kembali bekerja dengan lancar.
"Mas Wapres bilang, mari sama-sama jaga kondusifitas wilayah. Dengan begitu, teman-teman bisa narik dan kondisi Jakarta kembali seperti semula," kata Rahman.
Rahman juga menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas isu-isu politik. Fokus utama adalah mendengarkan keluhan para pengemudi dan mencari solusi bersama.
"Tidak ada pesan-pesan khusus atau pembicaraan politik. Lebih banyak mendengarkan dan memberi arahan untuk membantu kami," pungkas Rahman, yang telah berprofesi sebagai pengemudi ojol sejak 2015.
Pertemuan ini melibatkan perwakilan dari empat aplikator ojol besar, yaitu Gojek, Grab, Maxim, dan InDrive. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen untuk mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi para pengemudi ojol.