Aksi Super Ketat Kim Jong Un: Jejaknya di China Dihapus Total!

Sebuah video yang beredar viral memperlihatkan pemandangan tak biasa. Seorang staf Kim Jong Un terlihat sangat teliti membersihkan segala sesuatu yang disentuh oleh pemimpin Korea Utara tersebut saat berada di China usai pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam rekaman yang pertama kali muncul di Telegram, staf itu tampak membersihkan kursi, meja, bahkan gelas yang digunakan Kim Jong Un. Dengan kain di tangannya, ia mengelap setiap permukaan benda yang bersentuhan dengan sang pemimpin.

Mulai dari sandaran kursi, sandaran lengan, hingga meja di sampingnya, semuanya tak luput dari perhatian. Gelas bekas minum Kim Jong Un pun segera diamankan dari atas nampan.

"Setelah negosiasi, staf yang mendampingi pemimpin Korea Utara dengan cermat ‘menghilangkan’ semua jejak keberadaan Kim," ungkap seorang jurnalis, menggambarkan momen setelah pertemuan tersebut.

Alasan di balik tindakan super hati-hati ini belum diketahui pasti. Namun, spekulasi mengarah pada upaya "pencegahan forensik."

Beberapa analis menduga, hal ini mungkin dipicu oleh kekhawatiran terhadap dinas keamanan Rusia atau pengawasan dari pihak China. Meski demikian, Kim Jong Un bukanlah satu-satunya pemimpin yang berupaya keras menyembunyikan jejak biologisnya.

Presiden Putin pun dikabarkan melakukan hal serupa untuk mencegah pencurian DNA. Ia bahkan memerintahkan pengawalnya untuk mengumpulkan urin dan fesesnya dalam kantong tertutup setiap kali bepergian ke luar negeri, sebuah praktik yang telah berlangsung sejak tahun 2017.

Para pemimpin dunia diundang ke China oleh Presiden Xi Jinping untuk menghadiri peringatan 80 tahun kemenangan perang negara itu atas Jepang.

Toilet Pribadi untuk Jaga Kerahasiaan

Selain itu, Kim Jong Un juga dilaporkan membawa toilet pribadi dalam kunjungannya ke China. Tindakan ini juga bertujuan untuk melindungi DNA-nya dan segala informasi terkait kesehatannya.

Toilet rahasia tersebut ditempatkan di kereta lapis baja hijau yang membawanya ke Beijing.

"Kondisi fisik pemimpin tertinggi memiliki dampak besar pada rezim Korea Utara," kata seorang pejabat intelijen Korea Selatan.

"Korea Utara melakukan upaya khusus untuk menutup segala sesuatu yang berhubungan dengan itu, seperti rambut dan kotoran," tambahnya.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Korea Utara terkait pemberitaan ini. Pemerintah China dan Rusia juga belum memberikan komentar.

Scroll to Top