Putin Mengundang Zelensky Bertemu di Moskow, Proposal Damai di Tengah Konflik yang Berkecamuk

Presiden Rusia, Vladimir Putin, melayangkan undangan kontroversial kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk mengadakan pertemuan di Moskow. Ajakan ini muncul di tengah upaya intensif untuk mencari solusi damai bagi perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Putin, yang baru saja menyelesaikan kunjungan ke China dan menghadiri parade militer bersama Xi Jinping dan Kim Jong-un, menyatakan bahwa ia tidak pernah menutup kemungkinan untuk bertemu dengan Zelensky. Ia bahkan mengklaim bahwa Donald Trump pernah memintanya untuk pertemuan semacam itu.

Namun, tawaran Putin ditolak mentah-mentah oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha. Ia menyebut undangan tersebut tidak dapat diterima, dan menegaskan bahwa setidaknya tujuh negara bersedia menjadi tuan rumah pertemuan antara pemimpin Ukraina dan Rusia demi mengakhiri perang.

Sybiha menambahkan bahwa tekanan yang lebih besar diperlukan untuk memaksa Rusia serius dalam proses perdamaian.

Di sisi lain, Putin mengklaim adanya secercah harapan dalam konflik yang berkepanjangan ini. Ia berharap akal sehat akan menang dan solusi yang dapat diterima dapat disepakati. Namun, ia juga memperingatkan bahwa Rusia akan menyelesaikan semua tugasnya secara militer jika perdamaian tidak tercapai.

Pernyataan Putin muncul setelah serangan besar-besaran oleh pasukan Rusia yang menembakkan ratusan drone dan rudal ke wilayah Ukraina. Serangan tersebut menargetkan wilayah barat negara itu, menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan tempat tinggal dan melukai pekerja kereta api.

Zelensky sendiri telah tiba di Paris untuk bertemu dengan para pemimpin Eropa dan membahas cara untuk menengahi berakhirnya perang. Ia menyatakan bahwa Kyiv akan membantu meningkatkan tekanan pada Rusia untuk mencapai solusi diplomatik.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menegaskan kesiapan Eropa untuk menawarkan jaminan keamanan kepada Ukraina pada saat perjanjian damai ditandatangani.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, dijadwalkan untuk berbicara dengan Zelensky dan membahas langkah-langkah selanjutnya dalam upaya perdamaian.

Scroll to Top