Dampak Buruk Kelebihan Karbohidrat bagi Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui

Tubuh kita memerlukan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari, dan karbohidrat seringkali menjadi sumber utama energi tersebut. Kita bisa mendapatkannya dari makanan pokok seperti nasi, roti, dan kentang. Namun, konsumsi karbohidrat yang berlebihan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan.

Idealnya, dari total kebutuhan kalori harian sekitar 2000 kalori, sekitar 900-1300 kalori sebaiknya berasal dari karbohidrat. Ini setara dengan 225-325 gram karbohidrat per hari. Makanan yang kaya karbohidrat antara lain nasi putih, roti putih, keripik kentang, makanan manis, dan produk olahan tepung. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam mengonsumsinya.

Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kelebihan karbohidrat:

1. Metabolisme Melambat:

Konsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini pada akhirnya bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Keseimbangan nutrisi sangat penting untuk menjaga metabolisme tetap optimal.

2. Lonjakan Gula Darah:

Asupan karbohidrat berlebihan memicu lonjakan kadar gula darah. Untuk mengatasi ini, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin. Kondisi ini berisiko menyebabkan obesitas dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.

3. Penurunan Produksi Insulin:

Dalam jangka panjang, tubuh yang terus menerus mendapat asupan karbohidrat berlebih dapat menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah yang lebih sedikit. Akibatnya, risiko terkena diabetes meningkat.

4. Peningkatan Kadar Kolesterol:

Kelebihan karbohidrat juga berhubungan dengan naiknya kadar kolesterol jahat (trigliserida) dalam darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

5. Risiko Masalah Kehamilan:

Ibu hamil yang mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat berpotensi meningkatkan kadar gula darah pada janin. Hal ini bisa menyebabkan makrosomia (bayi lahir besar) atau diabetes tipe 1 pada bayi. Selain itu, ibu juga berisiko mengalami diabetes gestasional serta penambahan berat badan berlebih selama kehamilan.

Scroll to Top