PAMEKASAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirjo Pamekasan mengambil langkah antisipatif dengan menyiapkan ruang isolasi khusus untuk pasien campak. Tindakan ini diambil seiring dengan peningkatan kasus campak yang signifikan di wilayah Pamekasan dan sekitarnya.
Menurut keterangan dari Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Smart Pamekasan, Yosi Nugrahaini, langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan pasien campak yang dirujuk ke rumah sakit. Ruang isolasi ini terpisah dari pasien umum lainnya, memastikan penanganan yang optimal dan mencegah penyebaran infeksi.
Selain ruang isolasi, RSUD Smart Pamekasan juga menyediakan sekitar 27 tempat tidur khusus untuk pasien campak rujukan. Pihak rumah sakit juga berencana menambah tenaga medis, termasuk dokter dan perawat, serta memastikan ketersediaan alat kesehatan dan obat-obatan yang memadai.
Sebagai rumah sakit rujukan di Pulau Madura, RSUD Smart Pamekasan menyadari pentingnya kesiapan menghadapi kasus campak yang tidak hanya terjadi di Pamekasan, tetapi juga di kabupaten lain seperti Bangkalan, Sampang, dan Sumenep.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menunjukkan peningkatan kasus campak yang mengkhawatirkan. Per 2 September 2025, tercatat 376 kasus suspek campak, dengan 160 kasus positif dan 6 pasien meninggal dunia. Hanya berselang dua hari, pada 4 September 2025, angka suspek meningkat menjadi 417 kasus, dengan jumlah pasien positif tetap 160 orang dan jumlah kematian tidak berubah. Kasus campak di Pamekasan sendiri tersebar di 18 desa atau kelurahan.