Indonesia Kehilangan Daya Tarik? Tiga Investor Baterai EV Angkat Kaki

Ambisi Indonesia menjadi pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik (EV) menghadapi tantangan serius. Terbaru, LG Energy Solution (LGES) memutuskan untuk mundur dari Proyek Titan, menambah daftar panjang investor yang meninggalkan proyek strategis ini.

Sebelumnya, pada Juni 2024, Indonesia juga kehilangan dua investor Eropa, BASF SE dan Eramet SA, dari proyek smelter nikel hidrometalurgi Sonic Bay di Teluk Weda, Maluku Utara. Proyek ini semula digadang-gadang sebagai tulang punggung ekosistem baterai EV Indonesia.

Dengan demikian, dalam kurun waktu kurang dari setahun, Indonesia telah kehilangan setidaknya tiga investor dalam proyek krusial ini.

Selain hengkangnya para investor, nasib sejumlah proyek baterai EV lainnya juga belum jelas. Perkembangan terkini proyek yang melibatkan investor besar seperti Hon Hai Precision Industry Co (Foxconn) dan Britishvolt belum diinformasikan oleh pemerintah hingga saat ini. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi di sektor baterai EV.

Scroll to Top