Kota Pekalongan Gencarkan Skrining Tuberkulosis untuk Siswa Sekolah

Kota Pekalongan tengah berupaya keras menekan angka kasus tuberkulosis (TB) yang masih tergolong tinggi. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan gencar melakukan skrining TB secara dini pada siswa sekolah.

Dinas Kesehatan Kota Pekalongan bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk melaksanakan program ini. Targetnya adalah mewujudkan Kota Pekalongan bebas TB pada tahun 2030 mendatang. Skrining gratis ini menyasar siswa sekolah menengah pertama (SMP) dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan infeksi TB.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun lalu, tercatat 1.023 kasus TB di wilayahnya. Angka ini dianggap cukup tinggi dan diperkirakan akan terus bertambah jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, skrining massal seperti ini menjadi sangat penting untuk menemukan kasus-kasus baru dan mencegah penyebaran penyakit.

Skrining tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. Warga umum juga didorong untuk melakukan pemeriksaan TB secara gratis. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat penemuan kasus dan memberikan penanganan yang tepat sejak dini.

Fokus pada siswa dan guru di sekolah didasari oleh potensi penyebaran TB yang cukup tinggi di lingkungan tersebut. Jika ada satu siswa yang terinfeksi dan tidak terdeteksi, penularan ke siswa dan guru lain dapat terjadi dengan cepat.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kota Pekalongan menargetkan penurunan angka penemuan kasus TB menjadi kurang dari 10 persen dari jumlah penduduk. Saat ini, tercatat 100 pasien TB per 100 ribu penduduk. Akselerasi pencegahan, penemuan, dan pengobatan TB terus digenjot untuk mencapai target eliminasi TB di Kota Pekalongan pada tahun 2030.

Scroll to Top