Pertumbuhan dan perkembangan optimal anak sangat bergantung pada asupan nutrisi yang tepat. Seorang dokter spesialis anak menekankan pentingnya nutrisi tertentu yang berperan penting dalam perkembangan otak anak. Berikut adalah enam jenis makanan yang direkomendasikan untuk meningkatkan fungsi otak anak:
1. Ikan Berlemak: Sumber Omega-3 Terbaik
Ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3, nutrisi penting untuk perkembangan otak. Omega-3 membantu meningkatkan daya ingat, mengurangi gejala ADHD, dan memperkuat koneksi antar sel saraf. Jika sulit menemukan salmon, ikan sungai lokal bisa menjadi alternatif yang baik. Idealnya, berikan ikan berlemak 2-3 kali seminggu.
2. Telur: Pembangun Neurotransmiter Otak
Telur mengandung kolin, zat penting untuk memproduksi neurotransmiter di otak. Mengonsumsi satu hingga dua telur setiap hari dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi anak.
3. Buah Beri: Sumber Antioksidan Pelindung Otak
Buah beri seperti blueberry dan blackberry kaya akan antioksidan. Antioksidan ini membantu meningkatkan komunikasi antar sel otak dan memperkuat memori jangka pendek. Sajikan setengah cangkir buah beri setiap hari sebagai camilan sehat atau campurkan ke dalam jus.
4. Sayuran Hijau: Meningkatkan Konsentrasi dan Fungsi Kognitif
Sayuran hijau seperti bayam dan sawi mengandung folat, vitamin K, dan zat besi yang penting untuk meningkatkan konsentrasi dan mencegah penurunan fungsi kognitif.
5. Biji-bijian dan Kacang-kacangan: Sumber Vitamin E dan Lemak Sehat
Kacang kenari, almond, dan biji labu kaya akan vitamin E dan lemak sehat yang mendukung kesehatan sel-sel otak. Berikan sekitar satu ons biji-bijian dan kacang-kacangan setiap hari, pastikan anak tidak alergi terhadap jenis kacang tertentu.
6. Biji-bijian Utuh: Energi Stabil untuk Belajar
Biji-bijian utuh seperti quinoa, gandum, dan beras merah mengandung kombinasi karbohidrat kompleks dan vitamin B yang membantu anak tetap fokus selama belajar di sekolah.
Hindari Makanan Olahan dan Manis Berlebihan
Penting bagi orang tua untuk membatasi konsumsi makanan olahan, minuman manis dan bersoda, permen, serta makanan tinggi gula. Makanan-makanan tersebut menyebabkan lonjakan energi sesaat yang cepat turun, yang dapat berdampak negatif pada konsentrasi dan emosi anak. Pilihlah alternatif alami yang memberikan energi tahan lama dan stabil.