Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba Mundur Secara Mendadak

Tokyo – Dunia politik Jepang dikejutkan dengan keputusan Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah tak terduga ini memicu spekulasi dan ketidakpastian di kalangan pengamat dan pelaku pasar.

Ishiba telah menginstruksikan Partai Demokrat Liberal (LDP) untuk segera menggelar pemilihan kepemimpinan pengganti dirinya. Sambil menunggu pemimpin baru terpilih, Ishiba akan tetap menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

Keputusan ini datang setelah Ishiba sempat menolak desakan untuk mundur menyusul hasil kurang memuaskan dalam pemungutan suara majelis tinggi pada bulan Juli lalu. Saat itu, ia lebih memilih untuk fokus menuntaskan negosiasi perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat, terutama terkait tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump yang berdampak signifikan pada industri otomotif Jepang dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Dengan tercapainya kesepakatan perdagangan dan penandatanganan perintah eksekutif oleh presiden, kita telah berhasil melewati tantangan utama," ujar Ishiba dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada generasi berikutnya untuk memimpin. "Saya ingin menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada generasi penerus," tegasnya.

Pengumuman pengunduran diri Ishiba ini langsung memicu reaksi di pasar keuangan. Kekhawatiran terhadap stabilitas politik Jepang mendorong aksi jual terhadap mata uang Yen, menunjukkan sentimen negatif investor terhadap prospek ekonomi negara tersebut.

Scroll to Top