Apakah Aman Minum Air Hujan? Fakta dan Tips Penting

Jakarta – Tubuh manusia membutuhkan air untuk menjalankan berbagai fungsi penting. Hidrasi yang cukup membantu menjaga organ tubuh bekerja optimal. Kita bisa mendapatkan air dari berbagai sumber, termasuk air tanah, sungai, dan air minum kemasan. Lalu, bagaimana dengan air hujan? Amankah untuk diminum?

Secara umum, air bisa diminum asalkan bersih. Namun, air hujan tidak selalu memenuhi syarat ini. Kebersihan air hujan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan fisik, yang bisa dengan cepat mengubah air bersih menjadi berbahaya. Air hujan berpotensi mengandung parasit dan bakteri berbahaya.

Air hujan yang jatuh di daerah dengan polusi tinggi atau yang bersentuhan dengan kontaminan seperti kotoran hewan dan logam berat juga tidak layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, sebaiknya jangan langsung mengumpulkan dan minum air hujan, kecuali Anda yakin air tersebut benar-benar bersih dan aman.

Tips Aman Mengonsumsi Air Hujan

Kualitas air hujan yang akan dikonsumsi bisa dipengaruhi banyak faktor. Beberapa jenis bakteri, virus, atau parasit bisa dihilangkan dengan merebus air hujan. Namun, dalam beberapa kasus, air hujan mungkin memerlukan proses kimiawi sebelum benar-benar aman untuk diminum.

Untuk menghilangkan kontaminan kimia seperti logam berat, Anda mungkin perlu menggunakan sistem penyaringan air. Air hujan yang dikumpulkan untuk air minum sebaiknya disaring, didesinfeksi, dan diuji secara berkala.

Sebuah penelitian menunjukkan cara membuat alat filtrasi air hujan sederhana. Alat ini menggunakan botol bekas air minum besar sebagai penyaring, dengan lapisan pasir silika, zeolit, karbon aktif, dan spons. Pasir silika menyaring lumpur dan partikel kasar, zeolit menyerap logam dan partikel halus, karbon aktif menghilangkan bau dan kontaminan organik, dan kapas menyaring endapan halus agar air menjadi jernih.

Air hujan yang sudah ditampung dan dimasukkan ke dalam sistem filtrasi, bisa direbus untuk menghilangkan patogen. Air yang sebelumnya keruh dan berbau, akan menjadi jernih dan tidak berbau setelah proses penyaringan. Sistem filtrasi ini juga dapat menurunkan kadar zat besi. Zeolit atau kerikil menyaring kotoran berukuran besar, sementara pasir dan kapas menyaring kotoran berukuran kecil dan menghilangkan bau.

Manfaat Minum Air Hujan: Fakta atau Mitos?

Ada banyak klaim tentang manfaat kesehatan air hujan, tetapi klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Minum air hujan bersih bisa menjadi cara sehat untuk menghidrasi tubuh, tetapi tidak memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar dibandingkan air minum bersih dari sumber lain.

Salah satu klaim menyebutkan bahwa air hujan bersifat lebih basa dibandingkan air ledeng, sehingga dapat menjaga pH darah tetap basa. Namun, makanan atau minuman apapun sebenarnya tidak mengubah pH darah secara signifikan. Air hujan bahkan cenderung asam, terutama jika dikumpulkan di wilayah dengan polusi udara tinggi.

Klaim populer lainnya adalah minum air hujan meningkatkan pencernaan dan efisiensi pengeluaran limbah tubuh. Namun, kedua manfaat ini sebenarnya merupakan ciri dari konsumsi air bersih pada umumnya, bukan manfaat khusus dari air hujan. Jadi, pastikan Anda mengonsumsi air bersih dari sumber yang terpercaya untuk menjaga kesehatan tubuh.

Scroll to Top